Rabu, 03 Februari 2010

Gender

Dalam era pembangunan sekarang ini, gender merupakan hal yang wajib diperhatikan dalam setiap gerak pembangunan di setiap sektor. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden No 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, yang mengamanatkan bahwa setiap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program/kegiatan di semua departemen responsif/peka gender. Dengan adanya Inpres tersebut maka perencanaan pembangunan, termasuk di daerah didasarkan salah satunya pada pembangunan berperspektif gender.

Hal ini adalah upaya untuk mentransformasikan pengarusutamaan gender ke dalam kegiatan pembangunan. Demikian pula di Kabupaten Semarang, untuk lebih mengarahkan program / kegiatan agar responsif gender maka salah satunya adalah dituangkan dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah yaitu RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Kabupaten Semarang 2005 - 2025, dan dokumen perencanaan pembangunan menengah (RPJMD) yang sedang disusun, maupun rencana pembangunan jangka pendek (RKPD). Sehingga terkait dengan arah kebijakan pembangunan maka salah satu strategi dan program yang dilakukan adalah pemberdayaan perempuan. Program ini dilakukan di semua sektor pembangunan, namun hal ini belum terlihat secara nyata karena belum adanya data pilah gender di masing-masing sektor.

Untuk lebih mengarahkan pembangunan agar responsif gender maka Bappeda Kabupaten Semarang bekerjasama dengan FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) UNDIP Semarang telah melakukan suatu kajian mengenai gender terkait keluarga sejahtera (KB). Hal ini didasari dengan adanya kenaikan penduduk setiap tahunnya di Kabupaten Semarang dimana jumlah penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2008 tercatat sebanyak 913.022 dan ini berarti terdapat peningkatan netto sebanyak 6.910 jiwa atau sebesar 0.76 %. Nilai ini juga mengindikasikan peningkatan laju pertumbuhan penduduk bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2007 yang hanya 0, 73 %. Hal ini mengindikasikan bahwa laju pertumbuhan penduduk makin besar, sehingga apabila tidak diambil langkah pengendalian yang tepat diperkirakan penduduk Kabupaten Semarang makin membesar. Dan ini berarti pula bahwa pembangunan yang dilaksanakan di semua sektor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat tidak akan berarti bila dibarengi dengan kenaikan jumlah penduduk.

Program pemberdayaan perempuan adalah program yang efektif, paling tidak dengan pemberdayaan perempuan maka perempuan tidak akan menjadi beban namun juga bisa menghasilkan. Hal ini tentu saja membutuhkan keterlibatan dan komitmen semua pihak untuk merealisasikannya.

Read More......